Sejarah Singkat Startup
Awalnya, istilah startup sendiri telah ada sejak akhir tahun 90-an yang kerap dikaitkan dengan perusahaan baru pada bidang teknologi dan informasi. Berawal dari gelombang dot-com yang populer pada tahun 1998 hingga 2000, perusahaan dot-com bermunculan secara massal.
Hal ini karena banyaknya perusahaan rintisan yang membuka situs web pribadi untuk bisnis mereka dan kenaikan tajam harga saham dengan adanya “e-” dan “.com” pada nama perusahaan. Gelombang ini berdampak pada semakin banyaknya orang yang mengenal internet sebagai peluang baru untuk bisnisnya dan saat itu lah, startup mulai lahir dan berkembang.
Makna istilahnya pun mengalami pergeseran. Saat ini, definisi startup sedikit bergeser menjadi usaha rintisan yang menerapkan inovasi teknologi untuk menjalankan core business, serta menemukan pasar yang tepat pada masyarakat. Jadi, sifatnya cenderung disruptif.
Perkembangannya di Indonesia
Perkembangan startup di Indonesia berjalan bersamaan dengan pertumbuhan internet dari tahun ke tahun. Pengguna internet yang semakin mudah dan meningkat setiap tahunnya, menjadi peluang besar bagi para pendiri startup dalam mengembangkan bisnisnya. Menurut data StartupRanking, Indonesia memiliki lebih dari 2.100 startup dan menduduki posisi kelima terbanyak di dunia.
Beberapa startup telah ada pada level unicorn, seperti GoTo, Bukalapak, J&T Express, Traveloka, OVO, Xendit, dan Ajaib. Sementara itu, pada tahun 2019, Gojek masuk dalam daftar decacorn, serta menjadi perusahaan rintisan Indonesia pertama yang berada pada level tersebut.
Fakta lainnya yang menunjukan perkembangan startup di Indonesia, antara lain:
- Merger Gojek dan Tokopedia, dua perusahaan besar yang kontribusi total pasca kolaborasinya mencapai 1,9 persen sampai 2,1 persen dari PDB Nasional.
- Munculnya unicorn baru pada tahun 2021, yakni OnlinePajak.
- Ada 8 bisnis startup Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes Asia 100 to Watch, yakni Bobobox, Beau Bakery, Dekoruma, Evermos, Otoklix, Populix, PrivyID, dan Sampingan.
- Sektornya beragam dan beberapa memiliki potensi tinggi untuk lebih berkembang, seperti sektor fintech, healthtech, edutech, logistik, e-commerce, new retail, hingga agritech.
Faktor yang Memengaruhi Perkembangan
Selain faktor teknologi yang semakin berkembang dan canggih yang menjadi salah satu faktor terkuat berkembangnya perusahaan startup ini. Ada beberapa faktor lainnya yang juga mempengaruhi, antara lain:
- Jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak menjadi peluang yang bagus melakukan berbagai bisnis, terutama jika mengerti apa yang sedang masyarakat ingin dan butuhkan.
- Pengusaha, investor dan pemerintah saling mendukung menjadi energi yang positif bagi pertumbuhan startup.
- Akses dan pelayanan yang memuaskan sehingga masyarakat merasa terbantu untuk mendapatkan dan memenuhi kebutuhan mereka.
Ya, itulah ulasan singkat terkait perkembangan startup di Indonesia, sejarah singkatnya dan faktor apa saja yang memengaruhi. Banyak pengamat mengklaim bahwa bisnis ini akan terus mengalami perkembangan dan menguntungkan, terutama beberapa sektor yang bertahan dengan baik saat masa pandemi. Asalkan perusahaan memiliki strategi bisnis yang sehat dan pastikan produk sesuai dengan target pengguna.
Untuk itu, kamu bisa belajar untuk membangun startup bersama dengan MySkill.id untuk membangun bisnismu! Ada banyak kelas menarik yang bisa kamu ikuti seputar perusahaan rintisan ini, seperti Membangun dan Memvalidasi Bisnis dan Merancang Revenue Model yang sesuai untuk bisnismu. Yuk, gabung dan ikuti kelasnya!